Senin, 21 November 2011

Indonesia Juara III Olimpiade Robot Dunia 2012



ABU DHABI, PedomanNEWS.com – Nama Indonesia kembali membahana di dunia lewat prestasi putera-puterinya kali menorehkan prestasi dalam kejuaraan World Robotic Olympiad 2012 yang berlangsung di Kota Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Berdasarkan rilis dari KBRI Abu Dhabi, Indonesia meraih peringkat ke-tiga untuk kategori Junior High School. Robot rakitan yang dibuat oleh Leonardi, Yusuf Juan dan Rizki Akbar yang berasal dari Mikroskill Robotic Center Medan dibawah asuhan pelatih William ini berhasil menyelesaikan tantang yang diberikan oleh panitia seperti menaiki tangga dengan ketinggian berbeda sambil membawa sebutir telur tanpa pecah hingga ke puncak tangga.
Dalam kejuaraan kali ini, Indonesia diwakili oleh 35 anak dari berbagai sekolah yang dikoordinasikan oleh Mikrobot Indonesia. Walaupun tidak menjadi piala, Tim Indonesia yang menampilkan robot pembersih laut yang tercemar oleh minyak bernama “Bonyak” cukup mendapat perhatian dari para pengunjung. Kesuksesan lain yang berhasil diraih oleh Indonesia adalah dipilihnya Indonesia sebagai tuan rumah untuk WRO 2013 yang proses bidding-nya dilakukan sehari sebelum olimpiade berlangsung.
Terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah tahun 2013 ini diumumkan secara resmi pada acara closing ceremony yang dilakukan pada hari ini, Minggu, 20 November 2011. Bambang Rusli, selaku Managing Director Mikrobot Indonesia mengharapkan dukungan penuh dari Pemerintah Indonesia untuk mensukseskan WRO 2013 yang rencananya diselenggarakan di Jakarta. Ia berharap WRO 2013 akan diikuti lebih banyak peserta dari mancanegara.
Ditambahkan, kehadiran Dubes RI pada proses bidding berhasil memberikan keyakinan pada panitia WRO bahwa Pemerintah telah memberikan komitmen penuh bagi terselenggaranya WRO 2013 di Indonesia


Sumber : Pedomannews.com

Sabtu, 19 November 2011

Indonesia Raih Perak pada 'Venice Cup' di Belanda



Tim Indonesia raih medali perak setelah dikalahkan tim Perancis pada babak finalVenice Cup The 40th World Team Championships yang berlangsung di Veldhoven, Belanda, 15-29 Oktober 2011. Tim Perancis mengakui bahwa tim Indonesia bakal menjadi lawan yang tangguh di masa depan karena mereka terdiri dari pemain-pemain muda usia. 


Kejuaraan bridge Venice Cup ini diikuti oleh 21 negara. Tim Indonesia yang diperkuat oleh Lusje Bojoh, Joice Tueje, Kristina Wahyu Murniati, Suci Amita Dewi, Ririen Riantini, dan Suci Amita Dewi, dengan Non-playing Captain Bert Toar Polii.

Pertandingan final memang terlihat berat sebelah. Tim Perancis unggul dalam setiap stanza kecuali di stanza ke-empat dimana Tim Indonesia sempat unggul 38 – 32. Namun keunggulan tersebut tidak dapat mengejar ketinggalan dari Tim Perancis. Akhirnya Tim Indonesia memutuskan menghentikan pertandingan, setelah tertinggal 103-196,3 Imp. Hal ini juga mempertimbangkan bahwa pemain Indonesia, setelah pulang ke tanah air, hanya mempunyai waktu kurang lebih 10 hari untuk harus kembali bertarung di Sea Games 2011 di Palembang, 11-22 Nopember 2011.

Capaian Tim Putri Indonesia yang sampai di final ini telah menghiasi bulletin harian hampir setiap hari dan seluruh partai Indonesia sejak perempat final hingga final disiarkan ke seluruh dunia melalui internet. (Sumber: KBRI Den Haag)

Sumber : kemlu.go.id

Indonesia Miliki Peluang menjadi Penyedia Barang dan Jasa PBB

Kementerian Luar Negeri c.q. Direktorat Pembangunan Ekonomi dan Lingkungan Hidup  bekerjasama dengan Kamar Dagang dan Industri Propinsi Sulawesi Selatanmenyelenggarakan Seminar “Peluang Pengadaan Barang dan Jasa di PBB” di Makassar, 10 November 2011. Seminar bertujuan untuk memberikan informasi kepada pelaku bisnis di Sulawesi Selatan mengenai peluang pasar pengadaan barang dan jasa di kegiatan-kegiatan PBB dalam hal ini UNDP di Indonesia. Pelaku usaha di Sulawesi Selatan diharapkan dapat lebih memanfaatkan peluang mengingat Makassar merupakan “pintu masuk” bagi proyek-proyek PBB di Indonesia Timur. Seminar dibuka oleh Direktur Pembangunan Ekonomi dan Lingkungan Hidup Kemlu RI, yang dalam sambutannya mendorong pengusaha Indonesia untuk dapat lebih meningkatkan kontribusi penyediaan barang dan jasa PBB. Saat ini Indonesia masih menduduki peringkat ke-19 di antara negara-negara berkembang penyedia barang dan jasa bagi PBB. 

Sedangkan Wakil Ketua Umum Bidang Luar Negeri Kadin Sulawesi Selatan dalam sambutannya mewakili Ketua Umum Kadin Sulawesi Selatan menyampaikan bahwa Propinsi Sulawesi Selatan memiliki potensi besar untuk menjadi pemasok bagi PBB. Karenanya para pelaku bisnis harus pandai menangkap peluang bisnis,dengan prospek yang menjanjikan sebagaimana halnya proyek-proyek PBB yang memiliiki ruang lingkup yang sangat luas.
           
Bertindak sebagai pembicara dalam seminar adalah Procurement Manager UNDPIndonesia dan Wakil Ketua Umum Kadin Sulawesi Selatan Bidang Pertanian, Peternakan dan PerikananProcurement Manager UNDP memberikan paparan mengenai besarnya peluang pasar pengadaan barang dan jasa di UNDP Indonesia di mana terdapat peningkatan nilai barang dan jasa pada tahun 2011 yang mencapai US$ 50 juta dibandingkan tahun sebelumnya sebesar US$ 30,7 juta. Selain itu dijelaskan pula mengenai jenis-jenis produk yang dibutuhkan UNDP, perlunya pengusaha Indonesia mengidentifikasi peluang dengan kemampuan produksi, dan prosedur untuk menjadi penyedia barang dan jasa UNDP di Indonesia. Sementara Wakil Ketua Kadin Sulawesi Selatan Bidang Pertanian, Peternakan dan Perikanan menyampaikan paparan mengenai potensi dan capaian perdagangan Sulawesi Selatan di bidang perkebunan, tanaman pangan, perikanan dan pertambangan, serta transportasi, Disampaikan pula bahwa Sulawesi Selatan telah menunjukkan performance ekonomi yang cukup baik dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 8,5% pada 2011. Dalam sesi diskusi, topik yang menjadi perhatian peserta adalah prosedur pendaftaran, peluang bagi pengusaha kecil dan menengah untuk berpartisipasi dalam pengadaan barang dan jasa PBB, standar dan jenis produk yang diminta. peluang pengadaan barang dan jasa bagi badan-badan PBB lain, serta usulan pelatihan bagi pengusaha-pengusaha daerah terutama UKM.Seminar dihadiri oleh sekitar 150 pengusaha yang terdiri dari pengusaha yang bergerak di bidang industri pangan, konstruksi, transportasi, dan tekstil. Demi mengupayakan agar peserta memperoleh manfaat maksimal dari seminar, disediakan sesi konsultasi individu atau one-on-one business meeting dengan pejabat UNDP di mana peserta dapat melakukan penjajakan dan konsultasi berbisnis dengan UNDP.Seminar tersebut merupakan kelanjutan dari Seminar Pengadaan Barang dan Jasa PBB yang diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri bekerjasama denganUnited Nations Procurement Division (UNPD) New York di Jakarta, Mei 2011 dan seminar di Bandung, Juli 2011.  Selanjutnya Kementerian Luar Negeri merencanakan akan menyelenggarakan kegiatan serupa di Medan pada Desember 2011. (Sumber: Dit. PELH)


Sumber : kemlu.go.id

Tambahan Dua Emas dari Soft Tennis



PALEMBANG, KOMPAS.com - Dua pemain tunggal soft tennis Indonesia, Wukirasih Sawondari dan Prima Simpatiaji, terus menambang sumbangan medali emas dari cabang soft tennis, setelah keluar sebagai juara tunggal putri dan putri SEA Games 2011.
Pada partai final, Sabtu (19/11/2011), di Jakabaring, Palembang, Wukirasih dan Prima mengalahkan pemain-pemain Thailand. Wukirasih yang keluar sebagai runner up tunggal putri pada kejuaraan dunia soft tennis 2011 di Korea Selatan, Oktober lalu, tanpa kesulitan mengatasi perlawananCharoensukployphol Parichart, 4-1. Sedangkan Prima tanpa kesulitan membungkam Uayporn Sorachet, 4-0.
Tambahan dua medali emas dari nomor tunggal, setelah sebelumnya meraih emas di nomor beregu itu, disampaikan manajer tim soft tennis Indonesia, Gideon Suprapto, berarti telah melampaui target peraihan emas, yaitu tiga emas.
"Kalau melihat penampilan anak-anak, saya juga masih cukup yakin bisa menang juga di double," paparnya.
Wukirasih sendiri menargetkan bisa meraih emas lagi di nomor ganda. "Kalau melihat materi pemain yang ada sekarang, saya cukup yakin bisa menang lagi," ujarnya.

Sumber : Kompas.com

Emas Wushu dari Aldy

Dari kiri ke kanan, Peraih emas untuk nomor Taiji Putri Lindswell, Ketua Umum Pengurus Besar Wushu Indonesia Supandi Kusuma, peraih emas untuk nomor Chang Quan Putra Aldy Lukman, dan Ketua Panitia Pelaksana Iwan Kwok. (Foto: SP/Natasia C Wahyuni)
JAKARTA, KOMPAS.com - Atlet wushu putra Indonesia, Aldy Lukman, Sabtu (19/11/2011) menyumbangkan medali emas SEA Games XXVI/2011 di nomor taolu chang quan. Aldy mempersembahkan emas bagi Indonesia setelah berhasil memukau juri lewat penampilan habis-habisannya pada final di Tennis Indoor, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.


Hasil itu menyusul sukses mendulang dua keping emas sehari sebelumnya. Dua keping emas sebelumnya disumbangkan Herianto di nomor taolu nan quan putra dan Ivana Ardelia Irmanto yang meraih emas di nomor taolu nan quan putri.
Bagi Aldy, emas itu merupakan keping kedua dalam laganya di pentas SEA Games. Emas pertama diperolehnya saat berlaga pada SEA Games XXV/2009 di Laos.
Saya hanya berpikir untuk melakukan yang terbaik, kata Aldy yang berusia 24 tahun itu. Cabang wushu menargetkan beroleh minimal lima medali emas dari 20 keping emas yang direbutkan dalam SEA Games XXVI/2011. 

Sumber : Kompas.Com

Kamis, 17 November 2011

Aqua tanam ribuan pohon di Gunung Salak

Jakarta, (ANTARA News) - Produsen air minum dalam kemasan, PT Aqua Golden Mississippi (AGS), Sukabumi, menyatakan telah menanam 200 ribu pohon dalam waktu dua tahun 2009-2010 di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).

"Kami sudah menanam 100.000 pohon per tahun pada kurun waktu 2009-2010 di TNGHS yang melibatkan masyarakat sekitar, TNGHS, dan Pesantren Al-Amin," kata CSR Coordination PT AGSi, Warsono, di Sukabumi, Selasa (15/11).

Penanaman ratusan ribu pohon itu merupakan salah satu upaya konservasi yang diharapkan mampu memberikan manfaat jangka panjang dengan memelihara debit air bersih di kawasan itu.

Perusahaan itu memiliki pabrik di kawasan kaki Gunung Halimun-Salak yakni di Cidahu, Babakan Pari, Sukabumi, dengan luas area 22 hektar untuk komplek sumber. Ada 4 sumber di dalamnya yakni 3 sumur produksi dan satu sumur pantau.

Pelibatan pondok pesantren merupakan konsep pelibatan pemangku kepentingan dalam kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh Aqua.

Pesantren tersebut telah merintis penanaman pohon sengon di sekitar tanah milik warga di samping pesantren tersebut juga memiliki kelompok tani yang aktif yakni Hejo Daun.

"Penanaman 100.000 pohon per tahun terdiri dari 60 persen pohon puspa yang merupakan tanaman endemik Hutan Gunung Salak dan 40 persen sisanya pohon sengon dan jabon," katanya.Pohon puspa ditanam di sekitar areal TNGHS sedangkan pohon sengon dan jabon ditanam di lahan perkebunan warga atau perkebunan desa.

"Kami juga memberikan bantuan bibit pohon buah untuk dirawat oleh pihak sekolah yang nantinya digunakan untuk melakukan penghijauan di sekolah sekolah maupun desa," katanya.
(ANT)


Sumber : antaranews.com

Kampung Halaman Terima the 2011 National Arts and Humanities Youth Porgram


Kamis, 03 Nopember 2011
Kampung Halaman Terima the 2011 National Arts and Humanities Youth Porgram
Yayasan Kampung Halaman menerima penghargaan the 2011 National Arts and Humanities Youth Program, di Gedung Putih, 2 November 2011. Ibu negara AS, Michelle Obama menyerahkan langsung penghargaan kepada wakil Kampung Halaman, M. Zamzam Fauzanafi dan Muchamad Fajar Ismail, yang didampingi oleh istri Dubes RI untuk AS, Rosa Rai Djalal.
The National Arts and Humanities Youth Program Awards merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan bagi organisasi dengan kegiatan-kegiatan kreatif remaja di luar jam sekolah. Kampung Halaman merupakan satu-satunya penerima penghargaan dari luar AS, selain 12 youth program dari 12 lembaga yang berasal dari berbagai penjuru
AS. Penghargaan tersebut diberikan karena Kampung Halaman dipandang
sebagai organisasi yang efektif dalam mengembangkan learning and life
skills bagi remaja melalui program seni dan kemanusiaan.
Sebagai yayasan yang memfokuskan pada kegiatan remaja, Kampung Halaman yang berbasis di Yogyakarta ini menggunakan media audio visual berbasis komunitas dalam mendorong kegiatan positif remaja, misalnya melalui kegiatan pembelajaran dan produksi video-video yang bertemakan kemanusiaan maupun masalah sosial-pendidikan dan sebagainya.   Michelle Obama dalam pidato sambutannya secara khusus menyebut Kampung Halaman sebagai yayasan yang secara positif mendorong kreativitas remaja dalam menumbuhkan kepedulian terhadap kemiskinan dan hak-hak kaum perempuan melalui produksi video pendek. Lebih lanjut disampaikan bahwa para penerima penghargaan the 2011National Arts and Humanities Youth Program diharapkan dapat menularkan inovasi dan kreatifitas positif mereka kepada sesama kaum muda dan lingkungannya.  
Penghargaan the 2011 National Arts and Humanities Youth Program diberikan atas kerjasama the President’s Committee on the Arts and Humanities (PCAH) denganthe National Endowment for the Arts /NEA)the National Endowment for Humanities (NEH) dan the Institute of Museum and Library Services (IMLS). (Sumber: KBRI Washington)
Sumber : Kemlu.go.id

Ke Roma Seni Kontemporer Indonesia Berlaga

Roma - Banyak jalan menuju Roma. Banyak pula ragam cara promosi seperti dilakukan oleh 15 seniman kontemporer Indonesia ke Museo d'Arte Contemporanea di Roma (Macro), salah satu museum seni kontemporer terkemuka di Eropa. 

Mereka berpartisipasi dalam pameran seni kontemporer di ibukota Italia tersebut dengan mengibarkan tema Beyond the East: a Gaze on Indonesian Contemporary Arts

"Beyond the East akan berlangsung selama 2 bulan hingga 15 Januari 2012," demikian keterangan pers Koordinator Fungsi Penerangan, Sosial, Budaya KBRI Roma Musurifun Lajawa kepada detikcom, Rabu (16/11/2011). 

Kehadiran Beyond the East merupakan 1 dari 11 pameran seni dalam rangkaian kegiatan besar Pameran Kebudayaan Internasional Dua Tahunan Roma dengan tema utama tahun ini: Vie della Seta(Jalan Sutera). Pameran ini didukung olehKementerian Luar Negeri dan Kementerian Kebudayaan Italia. 

Tujuan Beyond the East adalah untuk menciptakan sebuah tempat dimana pengunjung dapat merasakan pengalaman "lain" dan "di tempat lain", sebuah tempat dimana melalui seni visual pengunjung dapat memahami logika dan dinamika yang membentuk wajah Asia hari ini. 

Kuasa Usaha Ad-interim (KUAI) KBRI Roma Priyo Iswanto di hadapan para wartawan setempat pada konferensi pers saat pembukaan, Selasa (15/11/2011) malam, mengatakan bahwa Indonesia mempunyai latar belakang budaya sangat kaya dan beragam, seperti diilustrasikan dalam karya seni kontemporer ini di Roma. 

"Kekayaan budaya ituterus berkembang semakin modern, namun tanpa meninggalkan akarnya. Indonesia senantiasa menjaga nilai-nilai tradisionalnya," ujar KUAI. 

Menurut KUAI, pameran seni kontemporer ini juga melengkapi berbagai promosi yang telah dilakukan KBRI Roma selama ini, terutama dalam bidang pariwsata, perdagangan dan investasi (TTI). 

"Hal ini juga diharapkan dapat memperkuat dan memperluas cakupan hubungan bilateral antara Indonesia dan Italia," imbuh KUAI. 

Pembukaan pameran Beyond the East dihadiri ratusan tamu undangan, sebagian besar dari kalangan kolektor dan pecinta seni, bukan hanya dari Italia, tetapi juga dari negara-negara tetangga Italia, termasuk dari Inggris dan Belanda. 

Sambil menikmati berbagai hidangan tradisional Indonesia, para tamu menyampaikan apresiasi terhadap karya seni Indonesia, yang dinilai asli, penuh warna dan padat nuansa spiritual yang mencerminkan kehidupan masyarakat Indonesia. 

Partisipasi para seniman kontemporer Indonesia pada pameran di Roma didukung oleh Ciputra Artpreneur Center, bekerjasama dengan KBRI Roma dan Glocal Project Consulting

Bertindak sebagai kurator karya seni Indonesia yang untuk pertama kalinya masuk Macro adalah pakar sejarah seni Dr. Dominique Lora. 

Presiden Direktur Ciputra Artpreneur Center Rina Ciputra Sastrawinata menjelaskan bahwa ke-15 seniman Indonesia menciptakan karya-karya mereka dengan berbagai bahan dasar yang mencerminkan kekuatan kontradiktif antara modernitas dan tradisi, lokal maupun global. 

Melalui Beyond the East di Roma, Rina yang selama 30 tahun memberikan dukungan terhadap perkembangan karya seni di Indonesia, berharap seni kontemporer Indonesia dapat semakin dikenal di dunia internasional. 

Berikut ini 15 seniman Indonesia yang ikut pameran Beyond the East di Roma: Agus Suwage, Arya Panjalu, Astari Rashid, Budi Kustaro, Eko Nugroho, Entang Wiharso, Fx Harsono, Heri Dono, Made Wianta, Melati Suryodarmo, Mella Jaarsma, S. Teddy Darmawan Titarubi, Ugo Untoro dan Yuli Praytono.(es/es)



Sumber : Detik.com

Rabu, 16 November 2011

Indonesia kokohkan posisi di puncak

Jakarta (ANTARA News) - Tuan rumah Indonesia memperkokoh posisi di puncak klasemen pengumpulan medali hingga hari kelima pelaksanaan SEA Games XXVI/2011 di Jakarta dan Palembang, Selasa, namun belum sepenuhnya aman untuk merebut juara umum.

Hingga pukul 22.00 WIB, kontingen "Merah Putih" telah mengoleksi 73 medali emas, 58 perak dan 56 perunggu.

Thailand menguntit di posisi kedua dengan 46 medali emas, 35 perak dan 54 perunggu, sedangkan Vietnam yang mengumpulkan 36 emas, 42 perak dan 49 perunggu berada di peringkat ketiga.

Pada hari kelima, atlet-atlet Indonesia menambah sedikitnya 13 medali emas dari sejumlah cabang olahraga, antara lain atletik, vovinam, renang, taekwondo, tenis lapangan, dan bulu tangkis beregu putra.

Dibanding hari-hari sebelumnya, perolehan medali emas Indonesia bisa dibilang seret. Pada Senin (14/11), sebanyak 20 medali emas berhasil disapu atau lebih banyak dibanding hari sebelumnya Minggu (13/11) yang masih 17 medali emas.

Tapi, dua negara pesaing terkuat yakni Thailand dan Vietnam juga mengalami nasib serupa. Kontingen "Negeri Gajah Putih" dan Vietnam hari ini masing-masing mendapatkan delapan dan sembilan emas.

Dari 13 medali emas yang dihasilkan, yang cukup mengejutkan dan patut mendapat apresiasi adalah keberhasilan cabang olahraga baru vovinam yang mempersembahkan dua medali emas patut mendapatkan apresiasi. 

Total sudah empat emas yang diraih atau sejajar dengan Vietnam sebagai negara asal olahraga beladiri tersebut.

"Target hampir tercapai, namun dua emas dan dua perunggu hari kedua ini sudah maksimal. Masih ada peluang di hari ketiga esok hari (Rabu, 16/11)," kata Presiden Vovinam Indonesia Ida Bagus Gede Wiyana.
(D010)


Sumber : AntaraNews

Soenmandjaja Ngantor ke Senayan dengan Angkutan Umum



RMOL. Tak semua anggota DPR hidup glamor. Salah satu anggota DPR yang dikenal hidup sederhana dan bersaja adalah TB Soenmandjaja. Anggota Komisi II dari Fraksi PKS ini tidak canggung menggunakan angkutan saat pulang dan pergi kerja ke gedung DPR di Senayan.

Soenmandjaja sudah jadi anggota DPR sejak 1999. Dengan gaji yang diterima tiap bulannya, dia mengaku sudah sangat cukup. Saat ini sebenarnya dua punya dua mobil, Toyota Rush dan Suzuki APV. Namun untuk pergi kerja, dia lebih senang angkutan umum.

"Rumah saya di sebuah kampung di Kabupaten Bogor. Setiap berangkat, saya jalan kaki dulu ke tempat angkot ngetem, kemudian disambung naik kereta ke stasiun Karet. Dari Karet, saya naik Kopaja 608 lalu turun di depan gedung DPR," tuturnya kepada wartawan.

Kenapa memilih naik angkutan umum? Soenmandjaja mengatakan, anggota DPR beda dengan pengusaha. Dia jadi anggota DPR karena ada orang yang mau memilihnya. Karena itu, sebisa mungkin dia menghargai para pemilihnya dengan hidup sederhana.

Soenmandjaja mengaku sesekali dirinya juga memang pakai kendraan pribadi ke DPR. Tapi, itu dilakukan hanya saat dia harus membawa berkas banyak atau saat kerjaan di DPR sangat padat. "Kalau dihitung, tidak satu bulan sekali saya pakai kendaraan pribadi," katanya.

Baginya, naik kendaraan umum lebih enak. Sebab, di dalam kendraan umum semacam kereta, dia bisa ketemu dengan banyak orang. Bisa diskusi dan bisa menyerap aspirasi. Karena itu, dia mengajak koleganya di DPR untuk sesekali mencoba menggunakan kendaraan umum. "Anggota DPR memang sepantasnya membatasi diri. Walau mampu, ya sebisa mungkin agar tetap sederhana. Sebab, jabatan DPR beda dengan pengusaha. DPR itu dipilih rakyat," tuturnya.[dem]

Erwina Safitri sumbang emas bagi Indonesia





Jakarta (ANTARA News) - Atlet panahan putri untuk nomor recurve Erwina Safitri menyumbangkan emas pertama bagi Indonesia setelah menang atas Thin Thin Khine dari Myanmar.

Erwina berhasil menang atas Thin Khine dengan skor 27-26, 25-23, 25-23, di Lapangan Panahan Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa.

Meskipun baru pertama kali tampil di SEA Games, Erwina tampak tenang dan penuh konsentrasi dalam pertandingan final perebutan emas meskipun cuaca relatif kurang bersahabat pasca hujan.

"Tidak ada masalah, semuanya lancar saja dari awal," kata Erwina yang menumbangkan Dao Loc Thi asal Vietnam pada babak semi final.

Sementara itu, Pelatih tim panahan Endah Sulistyorini mengatakan bahwa pencapaian emas dari nomor recurve putri tersebut sesuai dengan yang diharapkan.

"Sejak awal untuk nomor recurve putri memang diharapkan meraih emas, baik individual maupun beregunya nanti," kata Endah.

"Saya merasa haru dan bangga terhadap anak asuh saya, apalagi mereka mau mengorbankan uang sakunya untuk membeli alat sendiri," katanya.

Tim panahan Indonesia sebelumnya mendapat target empat emas sebagai bagian dari target juara umum Indonesia di SEA Games XXVI.

Cabang panahan akan mempertandingkan babak eliminasi untuk nomor compound putra dan putri pada Rabu, sedangkan babak eliminasi untuk recurve beregu baru akan dipertandingkan sehari setelahnya.
(ANT)


Sumber : Antaranews

Selasa, 15 November 2011

“Laskar Pelangi” Membuka Festival Film ASEAN I di Selandia Baru


Minggu, 13 Nopember 2011
Dubes RI A Agus Sriyono pada Resepsi Pembukaan ASEAN Film Festival di Museum Nasional Te Papa, Selandia Baru

Sekitar 200 orang memadati ruang teater Museum Nasional Te Papa - Wellington untuk menyaksikan film “Laskar Pelangi” (“The Rainbow Troops”) yang menjadi pembuka Festival Film ASEAN pertama di Selandia Baru yang berlangsung pada 12 dan 13 November 2011.

Sinema yang bertolak dari novel karya Andrea Hirata dan disutradarai oleh Riri Riza serta diproduseri oleh Mira Lesmana dari Miles Production ini memperoleh apresiasi yang sangat baik dari penonton sebagai film yang menyentuh, inspiratif, sekaligus menghibur. Tidak sedikit penonton yang keluar dengan mata berkaca namun disertai dengan senyum.

ASEAN Film Festival diprakarsai KBRI Wellington yang saat ini mengetuai ASEAN Committee in Wellington dan merupakan buah kerja sama dengan Kedutaan Besar Filipina, Malaysia, Singapura, Thailand dan Viet Nam serta Museum Nasional Te Papa.

Selain “Laskar Pelangi”, festival film juga memutar film-film dari Malaysia, Viet Nam dan Filipina.

Dalam sambutan singkatnya, Dubes RI A Agus Sriyono selaku Ketua ASEAN Committee in Wellington, menyampaikan bahwa film merupakan medium yang ideal untuk menjalin kontak sosial-budaya antar bangsa. Melalui sinema, lanjutnya, penonton dapat menghibur diri sekaligus belajar mengenai budaya masyarakat lain.

Rencana kegiatan selanjutnya dalam periode keketuaan Indonesia di ASEAN Committee in Wellington adalah penyelenggaraan seminar tentang ASEAN yang menghadirkan pembicara dari 6 negara anggota ASEAN yang memiliki perwakilan di Wellington pada bulan Desember mendatang.

Sumber : Kemlu.go.id