Senin, 26 April 2010

Mikroba Asal Papua Jadi Pupuk "Beyonic"

Sumber : Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia berhasil mengisolasi mikroba pilihan dan memberdayakannya menjadi pupuk unggulan yang disebut beyonic. Peluncuran pupuk organik ini dilakukan di Kawasan Cibinong Science Center Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia oleh Menteri Riset dan Teknologi Suharna Surapranata, Sabtu (30/1).

Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI Endang Sukara mengatakan, penggunaan pupuk organik dapat mengurangi penggunaan pupuk sintetis serta pestisida dan herbisida. Keuntungan lain adalah mengurangi biaya produksi dan emisi CO dari pabrik pupuk. Pemerintah memperkirakan kebutuhan pupuk organik pada tahun 2010 mencapai sekitar 11,75 juta ton.

Beyonic adalah pupuk organik yang dipadukan dengan mikroba koleksi LIPI berupa konsorsium yang mampu mengatasi masalah pertanian setempat dan berproduktivitas tinggi. Saat ini koleksi mikroba LIPI, ujar Endang, telah mencapai sekitar 20.000 jenis, sekitar 4.000 mikroba telah teridentifikasi kemampuan unggulnya.

”Mikroba yang telah teruji itu berguna untuk mengubah lahan pertanian menjadi lebih baik,” kata Heddy Sulistyo, peneliti di Pusat Penelitian Biologi LIPI.

Teknologi beyonic diharapkan dapat mengantisipasi dampak perubahan iklim pada lahan kering dan dapat mempercepat pertumbuhan tanaman. Ditambahkan Sri Widiati, peneliti Puslit Biologi LIPI, konsorsium mikroba yang digunakan pada beyonic, antara lain, berasal dari Kawasan Penelitian Biologi LIPI di Wamena, Papua. Di Wamena, 16 mikroba unggulan untuk pengembangan pupuk organik bisa diisolasi. (YUN)

LAPAN Sukses Luncurkan Roket RX-420

Sumber : Pikiran Rakyat

Garut (Pikiran Rakyat) - SEKALI kedipan mata hanya memakan waktu sekitar satu detik. Namun, ratusan orang tampaknya enggan membuang waktu, meski hanya untuk berkedip, saat menyaksikan peluncuran roket RX-420 di Instalasi Uji Terbang Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) di Kec. Cikelet, Kab. Garut, Kamis (2/7). Ketika matahari baru bersinar, roket tersebut melesat, membelah cakrawala meninggalkan kepulan asap, meliuk-liuk dengan kecepatan 4,4 kali kecepatan suara (Mach 4,4), atau setara dengan 4.400 km/jam!
Roket RX-420 merupakan roket dengan propelan terbesar yang pernah diproduksi Lapan. Roket tersebut dibuat setelah roket sebelumnya jenis RX-320 diuji coba di lokasi yang sama tahun lalu. Selain RX-420, di lokasi yang sama juga digelar peluncuran roket RX-100 dan RX-420 Payload sebagai sirip untuk kendali terbang.
Pembuatan roket itu memakan waktu tiga bulan dengan spesifikasi berdiameter 420 mm, berat luncur 1.000 kilogram, panjang roket 6.200 mm, jenis propelan solid-komposit, waktu bakar 13 detik, dan waktu terbang 205 detik. Muatan kepala roket berupa diagnostik, GPS, altitudemeter, gyro, 3-axis accelerometer, processor, dan baterai.
"Keunggulan RX-420, yakni propelan yang digunakan memberi daya dorong lebih besar sehingga kecepatannya empat kali lebih dari kecepatan suara. Hal itu juga berdampak pada daya jelajahnya yang mencapai seratus kilometer dengan prediksi ketinggian 53 kilometer," ujar Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menegristek) Kusmayanto Kadiman.
Selain itu, peluncuran roket tersebut terutama untuk menguji ujung roket sebagai daerah paling sensitif. "Karena menembus batas suara dari subsonik sampai ke supersonik, roket yang meluncur dengan kecepatan tersebut bisa mencapai panas 1.200 derajat Celsius," katanya.
Untuk material pembentuk bagian propelan dan kepala roket, menurut Kusmayanto, diupayakan menggunakan produk lokal. "Kami utamakan menggunakan bahan yang secara komersial ada di pasar. Dengan produk material lokal, kita masih bisa memproduksi propelan dan nose-nya," ujarnya.
Roket RX-420 akan menjadi cikal bakal roket peluncur satelit. "Kita sudah gagas projek Satellite Launcher Vehicle, dengan roket sebagai peluncurnya. Yang penting, harus disiapkan ketelitian teknik tinggi untuk teknik separasi beberapa roket yang disusun untuk meluncurkan satelit," ungkapnya.
Rencananya, uji coba akan diteruskan 2010 dengan roket yang diluncurkan merupakan gabungan dari RX 420-420 dan tahun 2011 giliran gabungan 420-420-320 dan SOB 420.
Kepala Lapan Dr. Ir. Adi Sadewo Salatun, M.Sc. menyatakan, pada sepuluh detik pertama peluncuran, roket RX-420 sudah berhasil mengirimkan data riil karena terdapat prosesor di dalamnya. "Data yang dikirim, direkam lewat prosesor, dan hanya meleset di bawah lima persen dari rekonstruksi," ujarnya.
Pada tahun 2015 mendatang, seluruh uji coba peluncuran roket selesai. Roket siap mengantarkan satelit yang diberi nama Nano Satellite dengan ketinggian 300 kilometer dan kecepatan 7,8 kilometer per detik. Jika berhasil, pada akhirnya Indonesia bisa menerbangkan satelit sendiri dengan produk lokal, asli buatan anak bangsa Indonesia. (Ririn Nur Febriani/"PR")***

Berita Terkait :
3. Indonesia Sudah Mampu Memproduksi Rudal

Jumat, 16 April 2010

Raja Ampat, Wisata Bahari Terbaik di Dunia

Sumber : Detik.com

Denpasar - Kabupaten Raja Ampat letaknya terpencil di Papua Barat. Kawasan ini menyimpan sejuta keindahan bawah laut. Wisata bahari Raja Ampat dikenal sebagai salah satu dari 10 wisata menyelam terbaik di dunia.

Pesona dan kekayaan alam bawah laut, menjadi andalan Kabupaten Raja Ampat menembus persaingan dunia pariwisata di Indonesia dan dunia. Kawasan ini dikenal sebagai pusat sumber daya alam tropis terkaya di dunia.

"Kita ingin memperkenalkan Raja Ampat ke dunia. Wisata bahari Raja Ampat mempunyai potensi dan peluang menjadi yang utama dalam pentas dunia," kata Bupati Raja Ampat Marcus Wanma saat pembukaan Pusat Informasi Wisata Raja Ampat di Jl By Pass Sanur, Denpasar, Kamis (156/4/2010).

Untuk memperkenalkannya ke dunia, Raja Ampat membuka pusat informasi di Bali. Alasannya, Bali sebagai destinasi utama kunjungan wisatawan asing ke Indonesia.

"Melalui Bali kita memperkenalkan dan mengundang investor dunia ke Raja Ampat," kata Marcus.

Raja Ampat adalah kabupaten baru di Indonesia. Wilayah yang terletak terpencil di Papua Barat ini baru berusia tujuh tahun. Bahkan, infrastrukturnya belum memadai. Untuk mencapai Raja Ampat, wisatawan harus terbang ke Sorong kemudian menyusuri laut sejauh 71 km untuk tiba di Raja Ampat.

Meskipun masih berusia dini, Raja Ampat mampu menyedot wisatawan mancanegara sebanyak 5 ribu orang per tahun pada 2009. Targetnya, kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 6 ribu di tahun 2010.








Profesional-Profesional Hot Indonesia di Medan Global

Sumber : Majalah SWA

Eko Kurniawan: Mengejar Mimpi sebagai Eksekutif Puncak Perusahaan Telko Dunia

Anda jangan coba-coba membujuk Eko Kurniawan untuk pulang ke Indonesia dalam waktu dekat. Ajakan itu pasti ditolaknya secara halus. Maklum, ia sudah membulatkan tekadnya akan balik ke Tanah Air 10-15 tahun lagi. Alasannya, ia ingin mengejar mimpi sebagai eksekutif puncak (dewan direksi) di perusahaan telekomunikasi 5 besar dunia. Dan ia memperkirakan cita-cita itu bakal tercapai tahun 2020-25.

Jika melihat posisinya kini sebagai Manajer Test Progamme T-Mobile Inggris, tampaknya memang perjalanan jauh mesti ditempuh Eko untuk menuju level board of director. Meski demikian, ia tidak berkecil hati. Ambisi itu cita-citanya sejak dulu yang diupayakannya untuk terwujud.

Dengan jabatannya sekarang, tanggung jawab Eko adalah memimpin program integrasi dan pengujian perangkat sistem telekomunikasi di operator seluler internasional. Hebatnya, profesional yang bergabung dengan T-Mobile sejak Desember 2007 itu terbilang sukses melakukan integrasi dan uji coba sentra SMS di beberapa cabang T-Mobile di Eropa. Tidak puas dengan prestasi itu, ia berharap, ”Target jangka pendek: bisa menyelesaikan program yang saya pimpin dengan sukses.”

Ia konsisten meniti karier di ranah telekomunikasi. “Bidang ini saya minati dan berpotensi besar untuk pindah ke luar negeri,” ucapnya. Pucuk dicita ulam pun tiba. Kesempatan itu datang di tahun 2007 ketika T-Mobile mencari kandidat yang memiliki keahlian di bidang SMS dan integrasi sistem.

Sebelum melalangbuana, Eko sempat berkarier di dalam negeri. Mula-mula ia bekerja sebagai system administrator salah satu perusahaan Internet service provider di Bandung. “Waktu itu saya masih kuliah dan kira-kira satu tahun sebelum lulus bekerja di perusahaan tersebut,” Eko menuturkan perjalanan kariernya. Setelah itu, ia pindah ke PT FirstWAP Mobile Internet Services, Jakarta, 2001-03. Selanjutnya, Juni 2003-05, ia menjadi System Integration Engineer – Mobile Communication SchlumbergerSema (kini dikenal sebagai Gemalto) di Jakarta.

Eko mengaku keinginannya bekerja di mancanegara tebersit sejak bekerja di Schlumberger. Kebetulan, kala itu ia dikirim ke luar negeri untuk mengerjakan beberapa proyek. “Saya sangat menikmatinya dan sejak itu merancang strategi untuk bisa bekerja di luar negeri dengan cara melakukan riset skill-skill yang sedang dicari, kemudian berusaha mendapatkan skill di Indonesia,” ujar sarjana teknik telekomunikasi dari STT Telkom, Bandung ini.

Menurut Eko, umumnya perusahaan di Eropa menerapkan budaya meritokrasi. Nah, untuk menyiasatinya, kiat utama yang dibutuhkan adalah terus berprestasi dalam bekerja dan membuktikan integritas, sehingga bisa mendapat kepercayaan dan respek dari rekan kerja dan atasan. Baginya, ritme dan budaya kerja di Eropa relatif tidak sekeras di Indonesia, sehingga nilai plus ini dapat dimanfaatkan untuk keunggulan kompetitif pekerja dari Indonesia, yaitu terbiasa bekerja long hours dan under pressure.

Banyak suka-duka yang dialami Eko selama berada di negeri orang. Pengalaman menariknya, dapat bekerja di lingkungan multikultural. “Di tim saya, kewarganegaraannya sangat beragam,” ia menambahkan. Ada yang dari Afrika Selatan, Selandia Baru, Inggris, Kanada, India, bahkan ada yang dari Afganistan. Ia pun benar-benar merasakan asyiknya bekerja di proyek internasional yang kompleks, karena harus menangani lima cabang T-Mobile di Eropa dan aktivitas sehari-harinya lebih banyak dijalani melalui telephone conference.

Sementara pengalaman dukanya adalah soal komunikasi dan budaya. Pasalnya, orang Inggris memiliki tradisi mengatakan sesuatu secara halus atau tersirat. Mulanya ia butuh waktu untuk memahami apa maksud sebenarnya dari komunikasi rekan-rekannya. Selain itu, karena T-Mobile berpusat di Jerman, ia juga harus pintar-pintar beradaptasi dengan budaya Inggris yang bertolak belakang, karena kultur Jerman lebih to the point dalam berkomunikasi.

Kelak, jika Eko kembali ke Indonesia, banyak hal yang hendak dijalankannya, antara lain mengajar di almamaternya dan menjadi konsultan perusahaan-perusahaan lokal. “Juga, mendirikan perusahaan agar membuka lapangan kerja,” kata peraih master bidang ilmu komputer dari Universitas Indonesia ini.

Eva Martha Rahayu dan Darandono


Kamis, 15 April 2010

Indonesia Raih Medali Emas pada Kejuaraan Internasional Wushu ke-8 Hong Kong

Sumber : http://www.indonesia.go.id

Atlet Indonesia kembali mengukir prestasi internasional. Kali ini sebanyak 6 atlet wushu dan tai chi (tai ji quan) berhasil menjadi juara pada “The 8th Hong Kong Wushu International Championship,” yang diselenggarakan oleh Hong Kong Wushu International Festival Committee pada 12 – 14 Maret 2010.
Indonesia yang kali pertama ikut berpartisipasi dalam kejuaraan tahunan ini diwakili oleh atlet wushu dan tai chi dari Perkumpulan Dong Yue Tai Ji Quan Indonesia yang diketuai oleh Tjandra Herawati Widjaja.

Kejuaraan yang dilaksanakan di Asia World Arena, Hong Kong, diikuti lebih dari 28 negara. Enam atlet Indonesia turun dalam nomor beregu dengan dan tanpa alat, individu dalam permainan pedang, tongkat, jurus 24 dan jurus 42. Untuk kategori beregu, Indonesia berhasil memperoleh Championship for Group Apparatus dan Championship for Group Quanshu. Untuk kategori individu tai chi, para atlet berhasil memenangkan 7 medali emas, 3 medali perak dan 1 medali perunggu.

Dalam kesempatan ramah tamah dengan Konsul Jenderal RI Hong Kong, Ketua Asosiasi Dong Yue Tai Ji Quan menyampaikan bahwa kemenangan Indonesia pada ajang pertandingan Wushu bertaraf internasional ini bukanlah yang pertama kali. Sebelumnya para atlet telah ikut dan memenangkan pertandingan serupa di Beijing (RRC), Taiwan, Korea Selatan dan Singapore. Umumnya olahraga ini ditekuni para manula, namun kini banyak juga kaum muda yang menekuninya.

Pada kesempatan itu, 2 orang atlet tai ji quan sempat memperagakan salah satu rangkaian gerakan tai chi. Dijelaskan bahwa untuk dapat menampilkann gerakan yang cukup halus diperlukan latihan sedikitnya 5 tahun.
Konsul Jenderal RI menyampaikan rasa terima kasih dan kebanggaannya kepada para atlet yang telah berhasil mengharumkan nama bangsa di kancah internasional, sebagai bagian dari upaya pelaksanaan diplomasi total. Selain itu, diharapkan melalui keikutsertaan dalam kegiatan ini dapat dijalin hubungan budaya yang lebih erat antara Indonesia dan China/Hong Kong (Sumber: KJRI Hong Kong)

Pelajar Indonesia Raih Emas dan Perak di Azerbaijan






















Sumber : Republika.co.id, Gambar Kompas



JAKARTA--Pelajar Indonesia kembali meraih prestasi di kancah internasional dalam bidang penelitian. Medali emas dan perak disumbangkan pelajar Indonesia di ajang 4th International Environmental Project Olympiad-EUROASIA (INEPO-EUROASIA) di Baku, Azerbaijan.

Kali ini, dua pelajar sekolah menengah pertama (SMA) Indonesia asal Aceh, Amalul Auni (16) dan Teuku Muhammad Farhan Dermawan (16) dari SMA Fatih Bilingual Boarding School, Banda Aceh, meraih emas dan M Khifzon Azwar (15) dari SMA Kusuma Bangsa, Palembang meraih medali perak.

Ketiga pelajar Indonesia tersebut menjadi yang terbaik dari 36 pelajar negara lain.
Dalam lomba tersebut, Amalul dan Farhan menampilkan proyek tentang “Penentuaan kadar timbal dan Merkuri pada Rambut Manusia dan Tanaman Kangkung di Tanah Tsunami Provinsi Aceh".

Menurut mereka, akibat tsunami, tanah di Aceh tercemar polutan yang mengakibatkan tanah menjadi tidak subur dan tidak dapat dijadikan tempat hidupnya organisme. “Logam berat seperti timbal dan merkuri adalah polutan yang berbahaya bagi lingkungan dan kehidupan organisme, maka tanah harus dijaga kestabilannya dari polutan berbahaya tersebut,” ujar Farhan dan Amalul kepada wartawan setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, Rabu (14/4).

Dan ternyata, tanaman kangkung dapat digunakan untuk mengurangi kadar logam berat yang terkandung di dalam tanah sehingga tanah menjadi lebih aman. “Di percobaan, mesin AAS digunakan untuk menganalisa kadar logam berat yang terakumulasi ke dalam tanaman kangkung serta pada rambut manusia,” ujarnya

Dalam penelitian tersebut, polutan 0,69 ml/kg merkuri dan 0,2 ml/kg timbal di campurkan ke dalam tanah, lanjut Amalul, kemudian bibit kangkung ditanam di tanah yang telah dicampurkan logam berat tersebut sampai enam minggu.

Ketika tanaman kangkung tumbuh, ternyata logam berat dalam tanah berkurang 0,22 ml/kg. “Kenapa kami pakai kangkung karena murah untuk biaya penelitian, dan kami hanya menghabiskan Rp 1,6 juta dalam waktu penelitian kesuluruhan 6 bulan,” jelas Farhan.

Sementara, Khifzon dari SMA Kusuma Bangsa, Palembang, mempresentasikan penelitiannya yang berjudul “Membuat Biodegradable Plastik dari Pati Singkong”. Teknologi biodegradable plastik ini adalah suatu upaya pengurangan penggunaan minyak untuk membuat plastik.

“Dalam penelitian ini disampaikan bahwa setelah dikondisikan dalam suhu kamar selama dua hari film plastik biodegradable dilepas dari cetakannya, hasilnya adalah plastik bening,'' jelas Khifzon. ''Polimer adalah sesuatu yang utama pada semua plastik. Umumnya plastik mempunyai rantai polimer yang panjang yang membuatnya kuat dan flexible. Pati dibagi menjadi dua komponen dasar, yaitu amylase dan amylopectin.''

Lebih lanjut Khifzon mengatakan, amylopectin merupakan polisakarida yang tersusun dari monomer a-glukosa. Penambahan sedikit ethanol bertujuan untuk memutuskan beberapa cabang amypelectin yang sebaliknya akan menjadi rapuh. Gliserin merupakan variable bebas, makin banyak gliserin yang dimasukkan akan semakin fleksibel plastik yang dihasilkan.


Terkait : Dikti.go.id

Indonesia [+], melihat indonesia dari kaca mata optimis

Hari-hari ini kita disesakkan dengan berita-berita negatif tentang negri tercinta kita, Indonesia. Tentang korupsi yang merajalela, tentang pelanggaran hukum tak tahu malu, tentang pendidikan yang morat-marit, dan tentang berbagai 'prestasi' memalukan Indonesia. Sampai-sampai seolah kita kehilangan rasa bangga akan ke-Indonesiaan kita. Sampai-sampai banyak orang menyebut kewarganegaraannya sendiri dengan nada nyinyir. Dan sampai-sampai banyak orang pesimis akan masa depannya, dan masa depan bangsa Indonesia.
Tentu saja ini membawa efek yang bisa jadi mengerikan. Rasa malu akan ke-Indonesia-an akan membuat kita terperosok semakin dalam ke jurang ketertinggalan dari bangsa lain. Rasa pesimis, apalagi jika menular ke generasi muda bangsa Indonesia yang masih segar, akan membuat nyata buramnya masa depan bangsa. Padahal masih banyak hal positif yang dimiliki bangsa Indonesia. Masih banyak jalan keluar dari keterpurukan, sebanyak pemuda-pemuda bangsa yang optimis dan bekerja keras.
Mayoritas media memilih sudut pandang negatif dalam pemberitaan karena umumnya berita negatif lebih memiliki efek berita. Lebih layak jual. Padahal sebagai bagian dari bangsa Indonesia kita juga memiliki tanggungjawab untuk mengarahkan masyarakat Indonesia ke dalam cara pandang yang optimis tentang masa depannya. Kita berhak untuk berpihak kepada kepentingan masa depan Indonesia. Kita berhak untuk memilih berita yang positif tentang Indonesia untuk kita sebarkan, tanpa harus abai terhadap berita negatif yang perlu diselesaikan. Blog ini kami dedikasikan untuk mengumpulkan berita-berita positif yang bisa mendorong optimisme anak bangsa terhadap masa depan Indonesia. Semoga dengan demikian lebih banyak orang yang terinspirasi positif, dan lebih banyak yang bekerja untuk membangun Indonesia kita.