Senin, 22 November 2010

Indonesia Juara Olimpiade Robot

Jakarta (ANTARA News) - Indonesia meraih kemenangan dengan menempati posisi juara pertama dan berhak meraih medali emas untuk kategori Robot Soccer pada World Robotic Olympiad (WRO) yang berlangsung di SMX Convention Center Hall, Manila, Filipina.

Keterangan yang diperoleh dari Mikrobot Experience Center di Jakarta, Rabu menyebutkan, Indonesia mengirim 11 tim dalam kompetisi robot itu. Tim terdiri atas siswa SD, SMP, SMA dan tim Robot Soccer.

"Dari 11 tim yang kita kirim, tim Robot Soccer yang berhasil meraih juara," kata Paula dari Mikrobot Experience Center.

World Robotic Olympiad yang diselenggarakan pada 6 November 2010 adalah kegiatan inetrnasional yang diselenggarakan setiap tahun. Pelombaan ini dibuka untuk siswa SD hingga mahasiswa perguruan tinggi.

Kegiatan ini merupakan puncak acara kompetisi tingkat nasional yang sudah diikuti sebelumnya oleh seluruh peserta dari masing-masing negara.

WRO tahun ini diikuti 700 peserta dari 22 negara, sedangkan Indoensia mengirim 38 peserta yang terbagi dalam 11 tim untuk mengikuti Regular Category dan Robot Soccer Category.

Peserta WRO yang mewakili Indonesia adalah pemenang dan sebagian peserta yang ikut kegiatan Indonesia Robotic Olympiad 2010 yang diselenggarakan di Gedung BPPT Jakarta pada 14 Agustus 2010.

Tahun ini merupakan ke-7 diselenggarakan WRO. Pada katagori Robot Soccer, tim Indonesia harus bersaing dengan 20 tim dari negara lain dan bisa meraih juara pertama. Sebelumnya, pada WRO 2009, Indonesia meraih juara 2,3 dan 5.

WRO pada 2011 diselenggarakan di Abu Dhabi. Tim Indonesia bertekad kembali meraih prestasi.
(ANT/A024)

Sumber : Antara

Bulutangkis Emas Keempat



Kontingen Indonesia, ganda putra Bulutangkis, Markis Kido/Hendra Setiawan merebut medali emas keempat di ajang Asian Games 2010 yang berlangsung di Guangzhou, Cina. Emas ketiga, sebelumnya diperoleh oleh tim perahu naga Indonesia. Markis/Hendra yang merupakan unggulan kedua bermain menghadapi unggulan teratas, Koo Kien Keat/Tan Boon Heong, dari Malaysia di laga final yang berlangsung di Tianshe Gymnasium, Guangzhou, Sabtu (20/11).

Di set pertama, Markis/Hendra menyerah 16-21 hanya dalam waktu 14 menit. Tujuh smes lawan, berbanding empat yang disarangkan Markis/Hendra, membuat harapn meraih emas terlihat berat.

Namun Markis/Hendra menghidupkan asa dengan merebut set kedua dengan skor 26-24. Berlangsung selama 24 menit, Markis/Hendra sukses memaksimalkan kesempatan mereka memegang servis buat mendulang poin. Di set penentuan, Markis/Hendra melejit unggul 11-7, namun Koo/Tan bisa mendekat di posisi 14-16. Markis/Hendra unggul lagi 19-17 sebelum menutup pertandingan dengan 21-19.

Medali emas yang direbut Markis/Hendra adalah emas pertama yang disumbangkan bulutangkis dan emas keempat secara keseluruhan di mana tiga emas lain didulang oleh cabang perahu naga.

Di klasemen perolehan medali, posisi Indonesia naik ke peringkat 10 dengan koleksi 4 emas, 6 perak 10 perunggu.(*/ang/neu/jpnn)


Sumber : Riau Pos

Indonesia Raih Emas Ketiga dari Perahu Naga

GUANGZHOU, (PR).- Tim putra Indonesia menyapu bersih semua medali emas cabor perahu naga, setelah tampil sebagai juara nomor 250 meter, di Zengcheng Dragon Boat Lake, Sabtu (20/11). Sementara, tim putri berhasil menyabet medali perak ketiganya.

Kegembiraan terlihat di kubu Indonesia begitu tim putra memastikan medali emas. Para atlet langsung berpelukan dan meneriakan yel-yel "Indonesia, Indonesia". Emas tersebut adalah yang ketiga yang dipersembahkan tim putra setelah sebelumnya meraih emas nomor 1000 meter dan 500 meter.

Pada final, Indonesia mencatatkan waktu 48,681 detik. Perak direbut Myanmar dengan waktu 49,401 detik, disusul tuan rumah Cina dengan waktu 49,467 detik. Saat heat, Indonesia juga menjadi yang terbaik dari semua peserta. Berlomba pada heat kedua, tim "Merah Putih" mencatatkan waktu 49,425 detik.

Mereka unggul 0,624 detik atas pesaing utamanya, Myanmar. Sementara itu, posisi tim putri sebenarnya lebih baik dibandingkan dua hari sebelumnya pada babak heat. Tampil pada heat kedua, anak-anak Indonesia bisa mengungguli Cina. Mereka mencatatkan waktu 1 menit 0,099 detik atau unggul 0,156 detik dari tuan rumah.

Hal itu menjadi keuntungan tersendiri karena mereka tidak perlu lagi mengikuti babak repechage sehingga bisa menghemat tenaga pada final. Namun, pada final Cina masih terlalu tangguh dan bisa menyapu bersih semua emas nomor putri. Indonesia hanya berada di peringkat kedua dengan catatan waktu 59,320 detik. Mereka terpaut 0,138 detik dari Cina. Medali perunggu diraih Thailand dengan waktu 1 menit 2,008 detik.

Ketua PB Persatuan Dayung Seluruh Indonesia (PODSI), Achmad Sucipto mengatakan, hasil yang ditorehkan para atlet dragon boat pada Asian Games kali ini sangat luar biasa. Indonesia bisa mengalahkan Cina yang menjadi unggulan utama di kandangnya sendiri. "Dragon boat adalah warisan leluhur bangsa Cina dan kini kita bisa merebutnya dari mereka. Ke depan, kita harus terus melakukan inovasi sehingga bisa mempertahankan prestasi ini," kata Sucipto.(A-126/kur).

Sumber : Pikiran Rakyat

Minggu, 14 November 2010

BL S32, 100 Persen Buatan Indonesia

KOMPAS.com — Teknologi pertahanan Indonesia patut dibanggakan. Salah satunya kendaraan patroli laut bernama Black Liger S32 yang berhasil dikembangkan PT Bay Industrial Indonesia. Black Liger S32 atau BL S32 merupakan semacam kapal kecil dengan sebuah tabung di bagian samping yang berfungsi untuk memantau laut.

"Kelebihan dari produk ini adalah tabungnya yang anti-peluru. Tabung bagian samping biasanya terbuat dari bahan yang di dalamnya berisi angin. Nah, produk ini bagian dalamnya diisi dengan polyester komposit sehingga anti-peluru," kata Lee ki Hyong, pemimpin PT Bay Industrial Indonesia, mengenai kelebihan produknya di sela-sela pameran Indo Defense 2010 di Pekan Raya Jakarta, Jumat (12/11/2010).

Hyong mengungkapkan, sifat anti-peluru didapatkan karena tabung diisi polyestrer komposit yang mampu menahan peluru di dalamnya, tidak seperti produk berisi angin yang tabungnya akan kempis bila tertembak. Tabung itu disebut mampu menahan peluru hingga kaliber 16 dan AK 97.

Black Liger S32 telah dikembangkan selama 2 tahun belakangan. Pada awal tahun 2010, produk ini telah selesai dibuat dan secara tidak langsung telah diluncurkan di Pameran Indo Defense 2010 yang diadakan di Jakarta International Expo, Kemayoran.

Hyong mengatakan, produk ini merupakan terobosan pertama di dunia karena sifat anti-pelurunya. Selain itu, produk ini juga dilengkapi dengan fasilitas lain, seperti GPS, radar, machine hun housing, radio, search light, dan trailer.

Selama berpatroli, BL S32 mampu menampung 22 orang dan berat maksimum 2.400 kg. Produk ini memiliki ukuran panjang luar 1.020 cm dan lebar luar 298 cm. Sementara itu, panjang dalamnya adalah 880 cm dan lebar lebar dalam 176 cm. Diameter tabung anti-pelurunya sendiri adalah 61 cm dan kapasitas bahan bakarnya bisa mencapai 600 liter. Dalam beroperasi, kapal mampu melaju dengan kecepatan hingga 50 knot dan atau sekitar 95 km/jam. Daya mesinnya adalah 2 x 300 HP dengan total berat kapal mencapai 1.970 kg.

Hyong mengatakan, "Produk ini 100 persen buatan Indonesia. Tenaga kerja, teknologi, dan tempat pembuatannya berlangsung di Indonesia." Jika ada yang impor, hal itu hanya bahan tabung yang diimpor dari Korea dan fasilitas kapal seperti radar dan GPS.

Sudah banyak pihak yang tertarik dengan produk ini, terutama dari ASEAN. "Beberapa negara sudah melirik produk ini. Misalnya ada Singapura, Malaysia, Brunei, dan Banglades. Mudah-mudahan saja Indonesia juga tertarik," ujar Hwong.

PT Bay Industrial Indonesia merupakan anak perusahaan Bay Industrial Co Ltd yang berpusat di Korea. Hingga saat ini, perusahaan itu telah berpengalaman memasarkan produk-produk sejenis, seperti yang berlabel BL 530, BL 580 dan BL 850. Beberapa di antaranya telah diekspor ke Filipina.

Sumber : Kompas.com

Medali Pertama Kontingen "Merah Putih"





GUANGZHOU, Kompas.com
- Medali perak yang diraih Ivana Ardelia Irmanto merupakan awal gairah Kontingen Indonesia di arena Asian Games XVI 2010, untuk mengejar target raihan medali berikutnya.

Ivana dan juga lifter Jadi Setiadi, merupakan atlet Indonesia yang mendulang medali Asian Games pada hari pertama, Sabtu (13/11/10). Jadi meraih medali perunggu cabang angkat besi kelas 56 Kg yang berlangsung di Dongguang Gymnasium.

Sukses Ivana meraih perak wushu di negeri leluhur cabang olahraga itu, yang juga penyelenggara Asian Games XVI, hal yang luar biasa. Gadis kelahiran 11 September 1993 itu hanya diungguli 'Ratu Wushu' China untuk kelas nanquan dan nando, Li Fan.

Namun di nomor itu, gadis yang tampil dengan balutan kostum biru-biru tersebut mampu mengalahkan pesaing lainnya, Xuen Cheu Tai, dari Malaysia.

"Sebuah kebanggan bagi saya, apalagi ini menjadi medali pertama bagi Kontingen Indonesia. Saya suprise karena tidak ditarget pada Asian Games ini," kata Ivana.

Menurut Ivana, hasil tersebut merupakan torehan maksimal baginya pada hari pertama Asian Games, yang membuktikan diri kebolehan dan kemampuan dirinya sebagai 'Ratu Wushu' Indonesia.

Uniknya, atlet yang berasal dari sasana Sinduadi Yogyakarta itu hanya melakukan persiapan latihan melalui Pelatnas kurang dari dua bulan. Ia merupakan atlet yang masuk melalui susulan.

Prestasinya meraih medali perunggu di Shianghai, membuatnya ditarik memperkuat tim wushu Indonesia. Kesempatan dan kepercayaan dari para pembinanya, akhirnya dijawab dengan sebuah torehan yang cukup membanggakan.

Sumber : Kompas.com

Indonesia memenangkan "World Creativity Festival 2010" di Korea Selatan

Dua siswa SMP delegasi Indonesia Novana Nisrina Wicaksana – SMP Islam Terpadu Nurul Fikri Depok dan Rana Fitri Athaya – SMP Al Azhar 6 Bekasi meraih medali emas dalam karya ilmiahnya telah mengkombinasikan kajian sains dan kreativitas tentang batik. Mereka memenangkan hadiah pertama dalam ‘’World Creativity Festival (WCF)”. WCF merupakan acara tahunan ASEAN + 3 yang diselenggarakan di Daejeon, Korea Selatan, penyelenggaranya Korea Advanced Institute of Science and Technology (KAIST) dan The Korean Society for the Gifted (KSG). Para siswa yang berbakat dalam bidang sains melakukan kompetisi secara ketat, dengan kajian memperpadukan iptek dan karya tradional seperti batik yang bersumber lokal untuk tujuan menduniakannya (global). Misi WCF antara lain menyajikan kegiatan berkelas dunia bagi Siswa Berbakat dan Berkecerdasan Istimewa (CIBI) dalam bidang iptek dan memberikan inspirasi bagi para guru dan para pihak lain untuk mengembangkan program pembelajaran sains dan teknologi yang menantang bagi mereka.

Para siswa sebelumnya melakukan training terlebih dahulu secara intensif dengan beberapa nara sumber di Pusat Peragaan Iptek (PP-IPTEK) – TMII sebagai pusat pembelajaran sains dan teknologi utama bagi masyarakat luas. Nyssa Skilton, berdarah Indonesia Australia sebagai salah satu nara sumber dari AYAD Program Australia yang sedang bertugas di PP-IPTEK, JRE Kaligis serta Hendra Suryanto menyatakan di sini mereka mempelajari keterampilan penting yang harus dimiliki seorang ilmuwan, seperti kecakapan mengobservasi, menganalisis dan tentu saja kreativitas. Kegiatan ini akan terus menjadi salah satu unggulan kegiatan PP-IPTEK melalui Program Sanggar Inovasi IPTEK Nasional.

Mereka bersaing dengan 37 tim peserta lainnya dari berbagai negara, seperti Indonesia, Thailand, Korea, Cina, Taiwan, Singapore, Arab Saudi, dll. Mereka bersama dengan empat pelajar SMP Indonesia lainnya (Daris Imandar dan Deasy Juliana Permatasari-SMP Lab School Rawamangun Jakarta, Arsila Chairunnisa-SMP 252 Jakarta, Saqfi Rabbani-SMP Thariq Bin Ziyad-Bekasi. Tim dibawah supervisi PP-IPTEK Hemi Prasetyo dan guru pengamat SMP 6 Al Azhar Bekasi Totok Supriyoto.

Ini kali kedua PP-IPTEK bekerja sama dengan sekolah-sekolah untuk mengirimkan delegasi anak-anak berbakat ke ajang WCF. Kreativitas berperan vital dalam inovasi iptek, dan festival ini memberikan kesempatan kepada para pelajar dan guru-guru untuk mengembangkan kreativitas dan kemampuan berpikirnya di masa depan. WCF merupakan salah satu titik awal bagi PP-IPTEK dalam merealisasikan aspirasi generasi muda atau para siswa untuk berperan aktif dalam aktivitas internasional di masa yang akan datang. PP-IPTEK berupaya keras menjadi pusat pembelajaran dan pengembangan kemampuan inovasi sains dan teknologi berstandar dunia dan membangun network dengan para ahli pendidikan lintas dunia.

Sebagai bagian dari komptetisi, para siswa melakukan penelitian beragam budaya dan makna yang terkandung di dalamnya. Mereka menyebut dirinya sebagai tim “Batik Lovers” atau “Kami Pencinta Batik” dan menyajikan materi presentasi tentang batik sebagai kekayaan budaya Indonesia yang dikemas bernuansa iptek. Mereka menunjukkan bagaimana batik telah meluas dan populer lintas dunia. Pata tokoh politik dunia banyak yang mengenakan batik, dan juga selebritis dunia seperti bintang film Jessica Alba memakainya. Para siswa bermimpi bisa menyebarluaskan Batik lebih jauh lagi.

Dalam upaya memfusikan budaya, para siswa mengkombinasikan batik dengan pakaian tradional Korea “hanbok”. Hanbok memiliki karakter warna-warna kuat/tebal dan garis sederhana tanpa memiliki kantung. Para siswa bahkan telah memikirkan tentang bagaimana mempromosikan fesyen baru tersebut, termasuk penampilan khususnya pada acara yang sangat terkenal dalam stasiun TV terkenal “Oprah Show” dengan bintang selebriti Indonesia Anggun C Sasmi dan selebriti Korea Koo Hye Sun. Novana dan Rana mengatakan bahwa mencintai batik berarti kita menghargai budaya kita sendiri. “Kami dapat memasukan unsur dan mengkombinasikan batik kedalamnya menjadi budaya dunia” ujar mereka.

Keberhasilan ini menambah semangat PP-IPTEK untuk terus berperan aktif dalam menyiapkan generasi muda untuk menguasai iptek di masa yang akan datang. Dalam waktu dekat tanggal 17 – 19 November 2010, PP-IPTEK kembali akan mengikutsertakan pula siswa-siswa pemenang Lomba Roket Air Tingkat Nasional ke Lomba Roket Air Tingkat Internasional di Melbourne, Australia. Perlombaan roket Nasional dan Internasional ini merupakan kegiatan tahunan yang merupakan kerjasa sama antara badan antariksa Jepang dengan negara-negara Asia Pasifik. Keikutsertaan ini dengan harapan dapat melakukan yang terbaik bagi negara, demikian penuturan Sukro Muhab (Direktur PP-IPTEK).

PP-IPTEK merupakan bagian integral dari Kementrian Riset dan Teknologi berperan aktif dalam upaya membantu meningkatkan kemampuan inovasi nasional dalam bidang iptek melalui jalur pendidikan sains. PP-IPTEK mendidik, menginspirasi, dan menyebarluaskan kepada public tentang iptek, sehingga akan membangun kapabilitas nasional dalam inovasi iptek.[pp-iptek]

Sumber : mozaicdunia