Sabtu, 19 November 2011

Indonesia Miliki Peluang menjadi Penyedia Barang dan Jasa PBB

Kementerian Luar Negeri c.q. Direktorat Pembangunan Ekonomi dan Lingkungan Hidup  bekerjasama dengan Kamar Dagang dan Industri Propinsi Sulawesi Selatanmenyelenggarakan Seminar “Peluang Pengadaan Barang dan Jasa di PBB” di Makassar, 10 November 2011. Seminar bertujuan untuk memberikan informasi kepada pelaku bisnis di Sulawesi Selatan mengenai peluang pasar pengadaan barang dan jasa di kegiatan-kegiatan PBB dalam hal ini UNDP di Indonesia. Pelaku usaha di Sulawesi Selatan diharapkan dapat lebih memanfaatkan peluang mengingat Makassar merupakan “pintu masuk” bagi proyek-proyek PBB di Indonesia Timur. Seminar dibuka oleh Direktur Pembangunan Ekonomi dan Lingkungan Hidup Kemlu RI, yang dalam sambutannya mendorong pengusaha Indonesia untuk dapat lebih meningkatkan kontribusi penyediaan barang dan jasa PBB. Saat ini Indonesia masih menduduki peringkat ke-19 di antara negara-negara berkembang penyedia barang dan jasa bagi PBB. 

Sedangkan Wakil Ketua Umum Bidang Luar Negeri Kadin Sulawesi Selatan dalam sambutannya mewakili Ketua Umum Kadin Sulawesi Selatan menyampaikan bahwa Propinsi Sulawesi Selatan memiliki potensi besar untuk menjadi pemasok bagi PBB. Karenanya para pelaku bisnis harus pandai menangkap peluang bisnis,dengan prospek yang menjanjikan sebagaimana halnya proyek-proyek PBB yang memiliiki ruang lingkup yang sangat luas.
           
Bertindak sebagai pembicara dalam seminar adalah Procurement Manager UNDPIndonesia dan Wakil Ketua Umum Kadin Sulawesi Selatan Bidang Pertanian, Peternakan dan PerikananProcurement Manager UNDP memberikan paparan mengenai besarnya peluang pasar pengadaan barang dan jasa di UNDP Indonesia di mana terdapat peningkatan nilai barang dan jasa pada tahun 2011 yang mencapai US$ 50 juta dibandingkan tahun sebelumnya sebesar US$ 30,7 juta. Selain itu dijelaskan pula mengenai jenis-jenis produk yang dibutuhkan UNDP, perlunya pengusaha Indonesia mengidentifikasi peluang dengan kemampuan produksi, dan prosedur untuk menjadi penyedia barang dan jasa UNDP di Indonesia. Sementara Wakil Ketua Kadin Sulawesi Selatan Bidang Pertanian, Peternakan dan Perikanan menyampaikan paparan mengenai potensi dan capaian perdagangan Sulawesi Selatan di bidang perkebunan, tanaman pangan, perikanan dan pertambangan, serta transportasi, Disampaikan pula bahwa Sulawesi Selatan telah menunjukkan performance ekonomi yang cukup baik dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 8,5% pada 2011. Dalam sesi diskusi, topik yang menjadi perhatian peserta adalah prosedur pendaftaran, peluang bagi pengusaha kecil dan menengah untuk berpartisipasi dalam pengadaan barang dan jasa PBB, standar dan jenis produk yang diminta. peluang pengadaan barang dan jasa bagi badan-badan PBB lain, serta usulan pelatihan bagi pengusaha-pengusaha daerah terutama UKM.Seminar dihadiri oleh sekitar 150 pengusaha yang terdiri dari pengusaha yang bergerak di bidang industri pangan, konstruksi, transportasi, dan tekstil. Demi mengupayakan agar peserta memperoleh manfaat maksimal dari seminar, disediakan sesi konsultasi individu atau one-on-one business meeting dengan pejabat UNDP di mana peserta dapat melakukan penjajakan dan konsultasi berbisnis dengan UNDP.Seminar tersebut merupakan kelanjutan dari Seminar Pengadaan Barang dan Jasa PBB yang diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri bekerjasama denganUnited Nations Procurement Division (UNPD) New York di Jakarta, Mei 2011 dan seminar di Bandung, Juli 2011.  Selanjutnya Kementerian Luar Negeri merencanakan akan menyelenggarakan kegiatan serupa di Medan pada Desember 2011. (Sumber: Dit. PELH)


Sumber : kemlu.go.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar