Kamis, 17 November 2011

Ke Roma Seni Kontemporer Indonesia Berlaga

Roma - Banyak jalan menuju Roma. Banyak pula ragam cara promosi seperti dilakukan oleh 15 seniman kontemporer Indonesia ke Museo d'Arte Contemporanea di Roma (Macro), salah satu museum seni kontemporer terkemuka di Eropa. 

Mereka berpartisipasi dalam pameran seni kontemporer di ibukota Italia tersebut dengan mengibarkan tema Beyond the East: a Gaze on Indonesian Contemporary Arts

"Beyond the East akan berlangsung selama 2 bulan hingga 15 Januari 2012," demikian keterangan pers Koordinator Fungsi Penerangan, Sosial, Budaya KBRI Roma Musurifun Lajawa kepada detikcom, Rabu (16/11/2011). 

Kehadiran Beyond the East merupakan 1 dari 11 pameran seni dalam rangkaian kegiatan besar Pameran Kebudayaan Internasional Dua Tahunan Roma dengan tema utama tahun ini: Vie della Seta(Jalan Sutera). Pameran ini didukung olehKementerian Luar Negeri dan Kementerian Kebudayaan Italia. 

Tujuan Beyond the East adalah untuk menciptakan sebuah tempat dimana pengunjung dapat merasakan pengalaman "lain" dan "di tempat lain", sebuah tempat dimana melalui seni visual pengunjung dapat memahami logika dan dinamika yang membentuk wajah Asia hari ini. 

Kuasa Usaha Ad-interim (KUAI) KBRI Roma Priyo Iswanto di hadapan para wartawan setempat pada konferensi pers saat pembukaan, Selasa (15/11/2011) malam, mengatakan bahwa Indonesia mempunyai latar belakang budaya sangat kaya dan beragam, seperti diilustrasikan dalam karya seni kontemporer ini di Roma. 

"Kekayaan budaya ituterus berkembang semakin modern, namun tanpa meninggalkan akarnya. Indonesia senantiasa menjaga nilai-nilai tradisionalnya," ujar KUAI. 

Menurut KUAI, pameran seni kontemporer ini juga melengkapi berbagai promosi yang telah dilakukan KBRI Roma selama ini, terutama dalam bidang pariwsata, perdagangan dan investasi (TTI). 

"Hal ini juga diharapkan dapat memperkuat dan memperluas cakupan hubungan bilateral antara Indonesia dan Italia," imbuh KUAI. 

Pembukaan pameran Beyond the East dihadiri ratusan tamu undangan, sebagian besar dari kalangan kolektor dan pecinta seni, bukan hanya dari Italia, tetapi juga dari negara-negara tetangga Italia, termasuk dari Inggris dan Belanda. 

Sambil menikmati berbagai hidangan tradisional Indonesia, para tamu menyampaikan apresiasi terhadap karya seni Indonesia, yang dinilai asli, penuh warna dan padat nuansa spiritual yang mencerminkan kehidupan masyarakat Indonesia. 

Partisipasi para seniman kontemporer Indonesia pada pameran di Roma didukung oleh Ciputra Artpreneur Center, bekerjasama dengan KBRI Roma dan Glocal Project Consulting

Bertindak sebagai kurator karya seni Indonesia yang untuk pertama kalinya masuk Macro adalah pakar sejarah seni Dr. Dominique Lora. 

Presiden Direktur Ciputra Artpreneur Center Rina Ciputra Sastrawinata menjelaskan bahwa ke-15 seniman Indonesia menciptakan karya-karya mereka dengan berbagai bahan dasar yang mencerminkan kekuatan kontradiktif antara modernitas dan tradisi, lokal maupun global. 

Melalui Beyond the East di Roma, Rina yang selama 30 tahun memberikan dukungan terhadap perkembangan karya seni di Indonesia, berharap seni kontemporer Indonesia dapat semakin dikenal di dunia internasional. 

Berikut ini 15 seniman Indonesia yang ikut pameran Beyond the East di Roma: Agus Suwage, Arya Panjalu, Astari Rashid, Budi Kustaro, Eko Nugroho, Entang Wiharso, Fx Harsono, Heri Dono, Made Wianta, Melati Suryodarmo, Mella Jaarsma, S. Teddy Darmawan Titarubi, Ugo Untoro dan Yuli Praytono.(es/es)



Sumber : Detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar